~ Dreamer Power ~

Senin, 19 Januari 2015

Uang mungkin disumbangkan, batu dan kapur mungkin daat dibeli, tukang gambar bisa dibayar untuk membuat rencana, dan tukang batu mungkin dipekerjakan untuk memasang batu-batu, tapi iman yang hilang dan masih dihormati, yang melihat puisi dalam bentuk bangunan, puisi dari granit, yang bicara begitu lantang kepada orang-orang, puisi dalam bentuk marmer yang tegak di sana sebagai doa abadi yang terus-menerus dan tak tergoyahkan, tidak bisa dibeli dengan uang.
-Multatuli (Max Havelaar, 1860)

Minggu, 27 Oktober 2013


DI TEPI SUNGAI PIEDRA AKU DUDUK DAN MENANGIS ~ Paulo Coelho

Aku pernah jatuh cinta sebelumnya. Rasanya seperti narkotik. Mula-mula mendatangkan euforia penyerahan diri, lalu berikutnya kau menginginkan lebih banyak. Kau belum kecanduan, tapi kau menyukai sensasinya dan kau masih bisa mengendalikan semuanya. Kau memikirkan orang yang kau cintai selama 2 menit dan melupakannya selama 3 jam.Tapi kemudian kau terbiasa dengan orang itu, dan mulai bergantung sepenuhnya pada mereka. Sekarang kamu memikirkannya 3 jam & melupakannya selama 2 menit. Kalau ia tak ada, kau merasa seperti pecandu yg selalu membutuhkan morfin. Dan seperti halnya pecandu yg akan mencuri & mempermalukan diri sendiri demi memenuhi kebutuhan mereka. Kau pun bersedia melakukan apa saja demi cinta.